السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ
جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ
بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ
وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ….
Bapak pengasuh yang kami muliakan.......
Dewan Juri yang terhormat......
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT........
Pernahkan kita melihat perubahan yang terjadi pada
kupu-kupu. Kupu-kupu yang terbang dengan sayapnya yang indah, seekor binatang
yang lahir dengan keadaan paling rendah, kehadirannya seolah dianggap sebagai
musibah, dipandang dari yang lain dengan mata sebelah, namun apa setelah
datangnya berkah.....!, secara perlahan binatang tersebut lahir menjadi
kupu-kupu setelah mengalami hari-hari yang panjang di dalam kepompong...dan
pada saatnya tiba, kebahagiaan membuncah. Kata kebahagiaan inilah yang nantinya
akan membawa manusia menuju kesejahteraan haqiqi.
Untuk apa kaya, tapi hidup sebatang kara. Untuk apa
terhormat, tapi susah untuk bertaubat. Untuk apa terpandang, tapi sering hidup
meradang. Mending kita bahagia asalkan sejatera. Sejahtera
adalah harapan bagi semua umat. Umat mana yang tidak ingin hidupnya sejahtera?
Kami kah? Anda kah? Mereka kah? Saya yakin kita semua ingin sejahtera,
betuulllll.....!!!
Hadirin santri Madrasatul Qur an yang kaffah......
Dari ungkapan diatas maka perkenankanlah kami
menyampaikan sebuah nasihat yang insya Allah bermanfaaat melalui sebuah teks
MSQ dengan judul “MEMBANGUN KESEJAHTERAAN UMAT”
Ada sebuah kisah Al-Qur an yang menceritakan bahwa Nabi Yusuf dilemparkan ke dalam
sebuah sumur oleh saudara-saudaranya sendiri, disusul dengan pemenjaraannya
oleh para penguasa Mesir. Semuanya itu merupakan jalan yang harus ditempuh oleh
beliau untuk mencapai puncak kebesaran dan kemuliaan sebagai nabi serta tingkat
hidup yang mewah dan sejahtera sebagai seorang penguasa dalam sebuah kerajaan
yang besar yang dengan kekuasaannya sebagai wakil raja, dapat menghimpunkan
kembali seluruh anggota keluarganya. Setelah sekian lama berpisah dan
bercerai-berai. Banyak ajaran dan kisah yang dapat
dipetik dari Kisah Nabi Yusuf yang penuh dengan pengalaman hidup yang pahit itu. Di antaranya ialah bahwasanya penderitaan seseorang yang
nampaknya merupakan suatu musibah dan bencana, pada hakikatnya dalam banyak hal
bahkan merupakan rahmat dan berkah yang masih terselubung bagi penderitaannya. Karena
selalu,
bahwa
penderitaan yang dianggap itu suatu musibah adalah menjadi permulaan dari
kebahagiaan dan menjadi kesejahteraan yang tidak dapat diduga-duga.
Hadirin santri Madrasatul Qur an yang kaffah......
Allah berfirman dalam Al-Qur an QS. Al-Anbiya’ ayat 107
yang akan dibacakan oleh qori’ kita sebagai berikut :
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya : “dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Kata رَحْمَةً
menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Tafsir Ibnul Qayyim sebagaimana yang
kami kutip yaitu “…..Pendapat yang
lebih benar dalam menafsirkan ayat ini adalah bahwa rahmat disini bersifat
umum. Dalam masalah ini, terdapat dua penafsiran…..” : Pertama, Alam semesta
secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
Wa sallam. Kedua, Orang yang mengikuti beliau, dapat meraih
kemuliaan di dunia dan akhirat sekaligus. Maka,
secara langsung, Islam adalah rahmat bagi setiap manusia, namun orang yang
beriman menerima rahmat ini dan mendapatkan manfaat di dunia dan di akhirat. Islam
hadir dengan membawa kesejahteraan umat manusia.
Hadirin santri Madrasatul Qur an yang kaffah......
Lantas bagaimanakah islam yang hadir
tersebut dapat membangun kesejahteraan umat. Jawabnya adalah sebagai berikut :
Yang pertama, marilah kita membangun kesejahteraan
melalui sistem Hukum. hukum yang dimaksud adalah dengan mengikuti 4 sumber
hukum islam yaitu Al-Qur an, Al-Hadits, Qiyas dan Ijma’. Dengan kita mengikuti
ajaran yang terkandung dalam hukum islam maka dengan sendirinya kesejahteraan
akan menghampiri kita semua, amiin allahumma…….amiin.
Yang kedua, marilah kita membangun kesejahteraan
melalui sistem Ekonomi. Hal itu ditandai dengan maraknya berdiri
lembaga-lembaga syari’ah dan sejenisnya seperti Baitul Mal wa Tamwil (BMT) dan
bank-bank syari’ah di sektor praktis.
Yang ketiga, marilah kita membangun kesejahteraan
melalui sistem Politik. Menurut Bapak Prof. Quraish Shihab,
agama harus mampu berperan mengarahkan kehidupan sosial menuju masyarakat yang
adil, makmur dan sejahtera di bawah naungan maghfirah Allah, yang dalam bahasa
Al-Qur’an diungkapkan dengan baldatun thoyyibatun wa Robbun Ghofur,
menurutnya, ada tiga peran agama dalam mewujudkan hal demikian, yaitu:
1.
Agama
hendaknya menjadi kekuatan pendorong bagi peningkatan kualitas sumber daya
manusia
2. Agama
hendaknya memberikan kepada individu dan masyarakat sesuatu kekuatan pendorong
untuk meningkatkan partisipasi dalam karya dan kreasi masyarakat.
3. Agama dengan
nilai-nilainya harus mampu berperan sebagai isolator yang menghambat seseorang
dari segala penyimpangan.
Hadirin santri Madrasatul Qur an yang kaffah......
Namun demikian manakala kesejahteraan telah menghampiri
kita, khusunya bagi semua umat muslim. Lantas apa yang harus kita lakukan.
Tentu kita dilarang untuk terlalu bergembira dan melampaui batas, dan jangan
pula berputus asa apabila kita masih merasa belum sejahtera. Allah berfirman
dalam AQ. Az-Zumar ayat 53, yang akan disenandungkan oleh qori’ kami sebagai
berikut :
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا
تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ
جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya : Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Kata أَسْرَفُواْ secara bahasa
memiliki arti “melampaui batas” hal ini menggambarkan Ketika seseorang mukmin memperoleh nikmat dan
karunia Allah berupa keluasan rezeki, kesempurnaan kesehatan dan kesejahteraan
keluarga, ia tidak sepatutnya memperlihatkan sukacita dan kegembiraan yang
berlebih-lebihan. Ia bahkan harus bersyukur kepada Allah dengan melipatgandakan
amal solehnya sambil menyadarkan diri bahwa apa yang diperolehnya itu
kadang-kadang bisa dengan mudah dicabut kembali oleh Allah SWT. Meskipun kita
sebagai hamba yang melampaui batas tetapi ampunan Allah tidak akan putus,
bahkan allah menyupport kita untuk mencari rahmatnya di dalam ayat yang sama
allah menyupport kita "لَاتَقْنَطُوْا
مِنْ رَّحْمَةِ اللهِ" Subhanallah betapa baiknya allah
terhadap kita, allah begitu bijak, begitu sempurna dengan ayat ini, Allah
menunjukkan ke Maha pengampunan-Nya.
Hadirin santri Madrasatul Qur an yang kaffah......
Dari pemaparan kami diatas, marilah kita bersama-sama
membangun kesejahteraan umat melalui sistem hukum, sistem ekonomi dan politik.
Dan manakala ketika, kesejahteraan telah menghampiri kita maka janganlah kita
berbuat yang melampaui batas, dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah
SWT.
Pak topik manjahit kopiah
kopiah dijahit benang yang utuh
وباالله توفق والهداية
والسلام عليكم ورحمة الله
وبركاته
izincopy yaa
ReplyDelete